Jumat, 09 Maret 2012

laporan mikroseismik


PENGOLAHAN DATA MIKROSEISMIK LAPANGAN “OPO”
            Pada pengolahan data mikroseismik kali ini akan dilakukan pengolahan berulang pada data yang sama dengan variasi parameter-parameter yang digunakan pada setiap kali pengolahan. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan akurat dalam menganalisis frekuensi dominan maupun nilai PGA (peak ground acceleration) pada daerah penelitian. PGA adalah peak ground acceleration yang mana nilainya menyatakan nilai kerentanan suatu tanah (ground) terhadap gelombang seismik. Sehingga semakin tinggi nilai PGA maka area tersebut akan memiliki akselerasi gelombang seismik yang semakin besar pula yang artinya area tersebut memiliki tingkat kerusakan yang tinggi ketika terjadi gempa.
Rumus PGA :
                        Tg : Periode dominan (s)
R   : Jarak hipocenter dari titik atau station
M  : Magnitudo hiposenter

            Adapun jumlah data pada setiap pengolahan adalah 8 titik pengukuran. Pada setiap pengolahan dilakukan variasi parameter yaitu variasi frekuensi filter (band pass filter), orde filter, time window, frekuensi sampling, dan number of samples. Berikut ini adalah hasil-hasil pengolahan data dari variasi parameter yang disebutkan diatas. Dari ketiga pengolahan yang dilakukan, untuk analisis nilai PGA digunakan parameter gempa yang sama yaitu gempa Yogyakarta yang terjadi pada 16 November 2011 dengan koordinat UTM pusat gempa :(longitude: 443794 ; latitide: 9117878).
Description: D:\fd momo\Kelompok 1.jpgPengambilan data hari selasa 11 Oktober 2011 pada lapangan ‘OPO’, Temon, Kulon Progo. Pengukuran dimulai pada pukul 10.52WIB hingga 17.23WIB setempat. Jumlah titik 8 terdiri atas 6 titik amat dan 2 titik bor.
Peta akuisisi
data Mikroseismik








Flowchart

Parameter 1 :
Band Pass Filter frekuensi: 1 – 10 Hz
Butterworth, orde 4
Spectrum         :           Length At least(20 – 50 s)
H/V                 :           Length At least (10 – 20 s)
Anti-triggering on raw signal :
Anti-triggering on filtered signal
Frekuensi sampling 0,5 – 50 Hz
Number of samples 100                     

1.      Titik 01A-R
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik spektrum A.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum A.jpg
HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR A.jpg
2.      Titik 01B-R
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik spektrum B.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum B.jpg
HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR B.jpg
3.      Titik 01C-R
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik spektrum C.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum C.jpg
HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR C.jpg
4.      Titik 01D-R
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik Spektrum D.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum D.jpg
HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR D.jpg
5.      Titik 01E-R
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik Spektrum E.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum E.jpg
HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR E.jpg
6.      Titik 01F
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik spektrum F.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum F.jpg
HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR F.jpg
7.      Titik E02
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik spektrum E2.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum E2.jpg
HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR E2.jpg
8.      Titik E12-R
Spectrum
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\grafik spektrum E12.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\spektrum E12.jpg

HVSR
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\HVSR E12.jpg
Table Perhitungan
Titik
X
Y
Z (m)
f Dominan
Amplitudo
fo
Ao
PGA
01A-R


32
2.9
727.98
1.147
5.24
0.0000132158
01B-R


37
2.581
293.8
7.299
2.371
0.0000123159
01C-R


33
3.063
708.8
1.3497
1.8199
0.0000133384
01D-R


24
2.174
232.1
7.898
1.65
0.0000118713
01E-R


22
2.34
583.7
1.2257
1.418
0.0000122288
01F


37
2.777
721.88
1.209
4.193
0.0000136117
E02-R


31
3.379
193.34
1.18567
4.02
0.0000150349
E12-R


32
3.092
1005.78
1.1248
22.359
0.0000140360
Kontur dan overlay frekuensi dominan
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\freq dominan.jpg

Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\RBI dominan.jpg

Kontur dan overlay Frekuensi Natural
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\freq natural.jpg

Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\RBI natural.jpg

Kontur dan overlay PGA
Description: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\PGA.jpgDescription: D:\turu gasik\semester 7\fga-mikro\punyaku dunk\RBI PGA.jpg

Dari hasil pengolahan diatas didapatkan peta persebaran nilai frekuensi dominan yang didapatkan dari analisis spectrum, frekuensi natural dari analisis HVSR, dan nilai PGA dengan menggunakan parameter frekuensi dominan yang didapat pada analisis spectrum diatas yang kemudian digunakan untuk mencari nilai periode dominan sebagai parameter pada perhitungan nilai PGA.
Frekuensi dominan yang didapatkan yaitu 2.17 - 3.09 Hz dengan penyebaran semakin membesar nilainya dari arah barat daya – timur laut. Yaitu sekitar 2 Hz menjadi 3Hz. Namun terdapat nilai cukup besar pada titik 01c pada sisi pojok kiri bawah. Setelah itu hasil frekuensi dominan yang didapatkan pada setiap titik digunakan untuk mencari periode dominan yang akan digunakan dalam mencari nilai PGA. Sehingga hasil analisis nilai PGA akan berbanding lurus dengan frekuensi dominannya. Hal ini terlihat pada peta kontur PGA yang mirip sebanding dengan peta kontur frekuensi domianan, yaitu terlihat penyebaran berarah barat daya – timur laut yang semakin membesar nilainya. Nilai PGA daerah penelitian yaitu sekitar 1.19x10-5 cm/s2 (titik 01d) hingga : 1.50x10-5 cm/s2 (titik E02). Adapun nilai frekuensi natural area ini terbagi menjadi 2 yaitu sekitar 1 Hz dan sekitar 7 Hz. Nilai frekuensi natural ini tersebar berarah barat daya ke timur laut dengan nilai kecil sekitar 1Hz dan kemudian membesar hingga 7 Hz (pada titik 1b dan 1d) yang kemudian mengecil kembali pada arah timur laut. Perbedaan nilai frekuensi natural ini bisa disebabkan karna adanya perbedaan lithologi pada area tersebut. Nilai PGA yang tinggi memiliki kerentanan yang lebih tinggi jika terjadi gempa bumi yaitu pada daerah sisi ujung barat daya dan sisi ujung timur laut. Sedangkan nilai frekuensi dominan menyatakan frekuensi alami yang terdapat di daerah  tersebut. Hal ini menyatakan bahwa apabila terjadi gempa atau gangguan berupa getaran yang memiliki frekuensi yang sama degan frekuensi natural, maka akan terjadi resonansi yang mengakibatkan amplifikasi gelombang seismik di area tersebut.
Parameter 2
·         Bandpass filter dengan frekuensi 1-10 Hz, butterworth, orde 1
·         Time: anti-triggering on filtered signal, length exacly 20 s
·         Output: frekuensi sampling 0,5-50 Hz, number of samples 10
Didapatkan hasil sebagai berikut:
1)      Titik 01A-R
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01A-R\spek res neni.jpg       Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01A-R\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01A-R\hvsr neni.jpg
2)      Titik 01B-R
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01B-R\spek res neni.jpg          Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01B-R\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01B-R\hvsr neni.jpg
3)      Titik 01C-R
Spectrum
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01C-R\spek res neni.jpgDescription: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01C-R\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01C-R\hvsr neni.jpg
4)      Titik 01D-R
Spectrum
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01D-R\spek res neni.jpgDescription: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01D-R\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01D-R\hvrs neni.jpg
5)      Titik 01E-R
Spectrum
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01E-R\spek res neni.jpgDescription: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01E-R\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01E-R\hvsr neni.jpg
6)      Titik 01F
Spectrum
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01f\spek res neni.jpgDescription: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01f\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\01f\hvsr neni.jpg
7)      Titik E02
Spectrum
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\E02\spek res neni.jpgDescription: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\E02\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\E02\hvsr neni.jpg
8)      Titik E12-R
Spectrum
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\E12-R\spek res neni.jpgDescription: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\E12-R\spek sum neni.jpg
HVSR
Description: E:\NENI\FGA 2011\fga-mikroseismik\Hari 1\E12-R\hvsr neni.jpg
TabelPerhitungan
Titik
X
Y
Z (m)
f Dominan
Amplitudo
fo
Ao
PGA
01A-R


32
2.3
807.6
0.83
7.72
0.0000118
01B-R


37
2.3
425.8
6.43
1.95
0.0000116
01C-R


33
2.4
818.7
1.36
1.98
0.0000118
01D-R


24
2.3
338.7
6.23
1.47
0.0000122
01E-R


22
2.3
826.9
6.57
1.46
0.0000121
01F


37
2.3
830.7
1.36
4.51
0.0000124
E02


31
3.9
211.7
0.83
5.92
0.0000162
E12-R


32
3.9
909.2
1.4
18.68
0.0000158
Kontur fd
Description: E:\NENI\FGA 2011\garapane neni\fd.jpg
Kontur f0                                                                    Kontur PGA
Description: E:\NENI\FGA 2011\garapane neni\f0.jpg      Description: E:\NENI\FGA 2011\garapane neni\pga.jpg

Peta overlay kontur PGA
Description: E:\NENI\FGA 2011\garapane neni\petaoverlay pga.jpg
Dari kontur terlihat bahwa bagian atasdaerah pengukuran mempunyai nilai PGA yang lebih besar dibandingkan daerah bawah atau selatan.Semakin besar nilai PGA daerah berartisemakin rentan daerah tersebut. Di daerah pengukuran ini berarti daerah bagian atas atau utara lebih rentan dibandingkan daerah bawah atau selatan.
Parameter 3 :
Band Pass Filter 1 – 10 Hz
Butterworth filter 50
Window length 20 s
Frekuensi sampling 0,5 – 50 Hz
1.      Titik 01A-R
H/V
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p1 hv.jpg    Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p1 hv result.jpg

Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p1 spectrum result.jpgSpectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p1 spectrum .jpg
 










Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p1 spectrum summary .jpg








2.      Titik 01B-R
H/V
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p2 hv.jpg       Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p2 hv result.jpg
Spectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p2 spectrum.jpg
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p2 spectrum result.jpgDescription: F:\mikro\mikro_geopsy\p2 spectrum summary.jpg
3.      Titik 01C-R
H/V
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p3 hv.jpg      Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p3 hv result.jpg

Spectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p3 spectrum.jpg
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p3 spectrum result.jpgDescription: F:\mikro\mikro_geopsy\p3 spectrum summary.jpg
4.      Titik 01D-R
H/V
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p4 hv.jpg        Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p4 hv result.jpg

Spectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p4 spectrum.jpg
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p4 spectrum result.jpgDescription: F:\mikro\mikro_geopsy\p4 spectrum summary.jpg

5.      Titik 01E-R
H/V
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p5 hv.jpg      Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p5 hv result.jpg

Spectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p5 spectrum.jpg
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p5 spectrum summary.jpgDescription: F:\mikro\mikro_geopsy\p5 spectrum result.jpg


6.      Titik 01F
H/V

Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p6 hv.jpg      Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p6 hv result.jpg

Spectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p6 spectrum.jpg
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p6 spectrum result.jpgDescription: F:\mikro\mikro_geopsy\p6 sprectrum summary.jpg
7.      Titik E02

Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p7 hv.jpg      Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p7 hv result.jpg
Spectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p7 spectrum.jpg
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p7 spectrum result.jpg     Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p7 spectrum summary.jpg

8.      Titik E12-R
H/V
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p8 hv.jpg         Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p8 hv result.jpg

Spectrum
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p8 spectrum.jpg
Description: F:\mikro\mikro_geopsy\p8 spectrum result.jpgDescription: F:\mikro\mikro_geopsy\p8 spectrum summary.jpg

Table Perhitungan
NamaTitik
X
Y
Z (m)
fd
ad
f0
a0
PGA
01a


32
2.96
604.64
0.68
12.97
0.000012929
01b


37
2.80
232.72
42.28
5.22
0.000012430
01c


33
3.12
676.51
1.28
2.13
0.000013039
01d


24
2.77
223.44
8.45
1.70
0.000012957
01e


22
2.62
459.16
37.82
7.84
0.000012517
01f


37
2.80
567.21
0.59
5.78
0.000013211
E02


31
3.28
169.80
0.78
7.04
0.000014317
E12


32
3.27
527.07
0.85
35.34
0.000013965

Kontur dan overlay frekuensi dominan
Description: F:\mikro\fd.jpg
Description: F:\mikro\fd-peta.jpg

Konturdan overlay frekuensi natural
Description: F:\mikro\f0.jpg
Description: F:\mikro\f0-peta.jpg
Kontur dan overlay PGA
Description: F:\mikro\pga.jpg
Description: F:\mikro\pga-peta.jpg
Dari hasil pengolahan diatas didapatkan peta persebaran nilai frekuensi dominan yang didapatkan dari analisis spectrum, frekuensi natural dari analisis HVSR, dan nilai PGA dengan menggunakan parameter frekuensi dominan yang didapat pada analisis spectrum diatas yang kemudian digunakan untuk mencari nilai periode dominan sebagai parameter pada perhitungan nilai PGA.
Frekuensi dominan yang didapatkan yaitu 2.62 - 3.28 Hz dengan penyebaran semakin membesar nilainya dari arah barat daya – timur laut. Yaitu sekitar 2 Hz menjadi 3Hz. Namun terdapat nilai cukup besar pada titik 01c pada sisi pojok kiri bawah. Setelah itu hasil frekuensi dominan yang didapatkan pada setiap titik digunakan untuk mencari periode dominan yang akan digunakan dalam mencari nilai PGA. Sehingga hasil analisis nilai PGA akan berbanding lurus dengan frekuensi dominannya. Hal ini terlihat pada peta kontur PGA yang mirip sebanding dengan peta kontur frekuensi domianan, yaitu terlihat penyebaran berarah barat daya – timur laut yang semakin membesar nilainya. Nilai PGA daerah penelitian yaitu sekitar 1.24x10-5 cm/s2 (titik 01d) hingga : 1.43x10-5 cm/s2 (titik E02). Adapun nilai frekuensi natural area ini terbagi menjadi 2 yaitu sekitar 0.59 - 1.28 Hz dan sekitar 8-42 Hz. Nilai frekuensi natural ini tersebar berarah barat daya ke timur laut dengan nilai kecil sekitar 0.56 – 1.28 Hz dan kemudian membesar hingga 8-42 Hz (pada titik 1b,1d dan 1e) yang kemudian mengecil kembali pada arah timur laut. Perbedaan nilai frekuensi natural ini bisa disebabkan karena adanya perbedaan lithologi pada area tersebut. Nilai PGA yang tinggi memiliki kerentanan yang lebih tinggi jika terjadi gempa bumi yaitu pada daerah sisi ujung barat daya dan sisi ujung timur laut. Sedangkan nilai frekuensi dominan menyatakan frekuensi alami yang terdapat di daerah  tersebut. Hal ini menyatakan bahwa apabila terjadi gempa atau gangguan berupa getaran yang memiliki frekuensi yang sama degan frekuensi natural, maka akan terjadi resonansi yang mengakibatkan amplifikasi gelombang seismik di area tersebut.


Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis data dengan perbedaan parameter yang digunakan dan perbedaan subjek yang melakukan analisis, maka akan didapatkan perbedaan hasil yang cukup besar. Hal ini terjadi karena setiap parameter akan mempengaruhi hasil pengolahan data meskipun kecenderungannya masih hampir sama, yaitu nilai frekuensi dominan dan nilai PGA semakin membesar dari barat daya ke arah timur laut. Sedangkan untuk nilai frekuensi natural terdapat nilai besar di tengah-tengah, dan nilai yang reatif kecil pada area sisi barat daya dan timur laut. Selain itu subjektivitas orang yang melakukan pengolahan data akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengolahan dan analisis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar